Kain songket adalah kain tenunan yang dibuat dengan teknik menambah benang pakan, hiasan dibuat dengan menyisipkan benang perak.
Di Desa Sukarara, Kecamatan Jonggat, Kabupaten Lombok Tengah, perempuan masih mengikuti aturan adat bahwa mereka baru diperbolehkan menikah jika sudah pandai menenun. Mereka disyaratkan untuk menenun setidaknya satu helai kain yang nanti akan diberikan kepada calon suami, seperti diungkapkan Lale Mainah (67) yang menenun sejak usia 12 tahun. Ia membuat dua lembar kain untuk calon suami dan dirinya sendiri.
(foto via google image)
Namun, tak semua perempuan Sasak memegang teguh adat ini. Perempuan di Desa Ungga, Lombok Tengah, sudah tidak terlalu terikat dengan adat ini. Meski demikian, belajar menenun sudah menjadi kebiasaan di Lombok yang dimulai sejak anak perempuan berusia belasan tahun. Apalagi kemudian terasa manfaatnya, keterampilan menenun bisa dijadikan jawaban memenuhi kebutuhan ekonomi keluarga meski tidak semua menjadikannya sebagai mata pencaharian utamannya.
:p :p
0 komentar:
Posting Komentar